Tugas Akhir


BAB 1. PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang.
Sistem informasi manajemen berfungsi membantu menangani semua data yang masuk didalam suatu organisasi dan menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh semua tingakatan manajemen. Sistem  informasi manajemen merupakan keseluruhan dari sistem-sistem yang lebih khusus dalam mengolah dan mengahasilkan suatu informasi di suatu organisasi atau perusahaan. Salah satu dari sistem khusus tersebut adalah sistem informasi akuntansi. Laporan-laporan keuangan  yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi seperti laporan jurnal harian, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan bahkan laporan arus kas perusahaan dihasilkan lebih cepat dari proses perhitungan keuangan secara manual. Oleh karena itu, saat ini banyak perusahaan yang telah menggunakan sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi dalam mengolah data-data keuangan perusahaan.
Laporan-laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi bertujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan pada bagian keuangan atau bendahara perusahaan  kepada pimpinan atau pemilik perusahaan. Tujuan lainnya adalah memberikan informasi kepada pihak-pihak tertentu yang manyangkut posisi keuangan perusahaan, kinerja, keuntungan, atau kerugian perusahaan dan penambahan modal yang terjadi pada perusahaan, sehingga bermanfaat bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil suatu keputusan bisnis. Namun, dalam perusahaan menengah dan kecil informasi yang dihasilkan masih secara manual, seperti pencatatan data transaksi keuangan, data pelanggan, data pemasaran, dan data karyawan dalam bentuk lembaran-lembaran kertas atau pun buku-buku, sehingga menghasilkan tumpukan-tumpukan kertas dan buku yang penempatannya juga masih tidak teratur. Hal ini menyulitkan pihak-pihak tertentu dalam pencarian informasi yang berkaitan dengan data-data tersebut dan masih lambat atau kurang efisien apabila dibandingkan dengan menggunakan sistem komputer. Permasalahan-permsalahan tersebut juga terjadi pada Percetakan DIAN di Situbondo.
Percetakan DIAN merupakan perusahaan menengah yang ada di daerah Situbondo yang masuk dalam kategori perusahaan manufaktur, karena mengolah bahan baku seperti kertas menjadi suatu produk seperti undangan, report, kalender, dan lain-lain. Dimana proses mengolah dan menghasilkan suatu informasi masih secara manual. Permasalahan lain yang terjadi seperti tidak adanya laporan per bulan percetakan, yang ada hanya laporan tahuan setiap akhir tahun, dari laporan akhir tahun itu pimpinan dapat mengetahui laba atau rugi yang didapatkan tiap bulannya dari pembagian 12 bulan dari hasil yang didapatkan percetakam selama se-tahun. Banyaknya tumpukan buku untuk menyimpan data-data pelanggan percetakan. Permasalahan dan kekurangan yang ada di percetakan saat ini, menjadi alasan atas pemilihan judul tugas akhir “Sistem Informasi Akuntansi Percetakan DIAN di Situbondo”. Tujuan dari pembuatan system ini adalah agar dapat membantu, mempermudah, dan menghemat tenaga serta waktu sekretaris dalam pembuatan laporan keuangan Percetakan DIAN.
1.2        Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah yang sehubungan dengan pengamatan yang dilakukan pada Percetakan DIAN adalah sebagai berikut :
1.      Permasalahan apa saja yang terjadi selama proses pembuatan laporan keuangan perusahaan?
2.      Laporan apa saja yang dihasilkan oleh sistem yang ada sebelumnya?
3.      Bagaimana pembuatan sistem informasi akuntansi pada Percetakan DIAN dengan menggunakan komputer?
4.      Bagaimana mengetahui keuntungan atau laba  Percetakan DIAN melalui sistem informasi akuntansi berbasis komputer?
1.3        Tujuan dan Manfaat
1.1        Tujuan
Membuat desain dan program informasi akuntansi komputer Percetakan Dian.
2.1        Manfaat
1.      Membantu dan mempermudah pekerjaan sekretaris Percetakan DIAN.
2.      Untuk membantu membuat laporan keuangan Percetakan DIAN dengan efektif dan efisien.
3.      Dapat mengetahui informasi laba atau keuntungan yang didapat oleh Percetakan.
4.      Menghasilkan laporan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan.
5.      Memberikan informasi tentang posisi dan kondisi perusahaan.

BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA

2.1        Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu dengan yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai berikut ini.
 “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu” (Hartono, 2005).
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut ini.
            “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu” (Hartono, 2005).
Menurut Lucas dalam Kumorotomo dan Margono (2004), secara sederhana suatu system dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.

2.2        Informasi
Menurut Robert N.Anthony dan John Dearden menyebut keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan negatif entropy atau negentropy. Oleh karena itu, informasi dapat didefinisikan sebagai berikut:
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya” (Hartono, 2005”).
Informasi merupakan data yang sudah diolah sedemikian rupa, sehingga dapat dijadikan dasar bagi pengambilan keputusan (Rustam, 2002).
Informasi terdiri dari data yang telah diambil kembali, diolah atau digunakan untuk member dukungan keterangan bagi pengambilan kesimpulan, argumentasi, atau sebagai dasar untuk peramalan atau pengambilan keputusan (Kumorotomo dan Margono, 2004).
                      
2.3        Sistem Informasi
Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut:
“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan” (Hartono, 2005).
Menurut Lucas dalam Kumorotomo dan Margono (2004), Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.

2.4        Akuntansi
Akuntansi merupakan bahasa dari bisnis. Secara klasik akuntansi merupakan proses pencatatan (recording), pengelompokkan (classifying), perangkuman (summarizing) dan pelaporan (reporting) dari kegiatan transaksi perusahaan. Tujuan akhir dari kegiatan akuntansi adalah penerbitan laporan-laporan  keuangan. Laporan-laporan keuangan adalah merupakan suatu informasi (Hartono, 2005).
Akuntansi merupakan suatu metodologi dan himpunan pengetahuan yang berkenaan dengan sistem informasi dari satuan-satuan ekonomi apa pun bentuknya, yang terbagi atas dua bagian. Pertama, accounting ialah pengetahuan yang menyangkut proses pelaksanaan pembukuan dalam arti yang luas. Kedua, auditing ialah pengetahuan yang menyangkut pemerikasaan dan penilaian (evaluasi) atas hasil proses pelaksanaan pembukuan tersebut (Sadeli, 2002).
Menurut definisi dari American Accounting Association, Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi akuntansi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat bagi pemakai informasi tersebut (Sadeli, 2002).

2.5        Sistem Informasi Manajemen
Menurut  Kumorotomo dan Margono ( 2004), Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Menurut Barry E. Cushing dalam buku Hartono (2005), suatu sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung-jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
Dalam perusahaan juga terdapat sistem informasi manajemen untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Menurut Gordon B. Davis dalam buku Hartono (2005), sistem informasi menajemen didefinisikan sebagai:
“Sistem manusia atau mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi”.

2.6        Sistem Informasi Akuntansi
Menurut  Murdick dkk dalam Hartono (2005), Sistem Informasi Akuntansi adalah kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggung-jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta pelaporan eksternal kepada pemegang saham, pemerintah dan pihak-pihak luar lainnya.
Menurut Wu dalam Hartono (2005), Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu kesatuan atau suatu komponen didalam suatu organisasi yang mengolah transaksi keuangan untuk menyediakan informasi scorekeeping, attention directing dan decision-making kepada pemakai informasi.
2.7        Perusahaan Manufaktur
Menurut  Jusup (2005), Perusahaan manufaktur membuat sendiri barang yang akan dijual. Dalam perusahaan manufaktur, penentuan harga pokok barang yang diproduksi dan harga pokok penjualan harus melalui beberapa tahapan yang lebih rumit. Perusahaan manufaktur harus menggabungkan harga bahan yang dipakai, dengan biaya tenaga kerja dan biaya produksi lain untuk dapat menentukan harga pokok barang yang siap untuk dijual. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan barang yang akan dijual disebut persediaan barang jadi (bukan persediaan barang dagangan). Pembelian bersih tidak dijumpai dalam laporan rugi laba perusahaan manufaktur, tetapi diganti dengan harga pokok produksi. Laporan harga pokok produksi menunjukkan biaya untuk menghasilkan produk yang dihasilkan perusahaan manufaktur. Elemen-elemen biaya produksi dikelompokkan menjadi tiga golongan besar, yaitu :
1)      Bahan Langsung
Merupakan bahan yang digunakan dan menjadi bagian dari produk jadi. Biaya bahan langsung dibebankan secara langsung ke satuan hasil yang diproduksi atau ke proses produksi tertentu, tanpa melalui alokasi biaya terlebih dahulu. Bahan langsung dibedakan menjadi dua, yaitu :
a)Bahan Langsung
Bahan yang meliputi bahan-bahan perlengkapan pabrik seperti minyak dan oli mesin, bahan bakar, dan sebagainya.
b)      Bahan Tak Langsung
Bahan yang digunakan selama proses produksi, tetapi tidak menjadi bagian dari produk jadi.
2)      Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses mengubah bahan menjadi produk jadi. Biaya tenaga kerja langsung bias dengan mudah dihubungkan dengan atau dibebankan pada satuan hasil atau proses tertentu yang dikerjakan oleh tenaga kerja tersebut. Tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja yang membantu dalam proses produksi, tetapi tidak terlibat langsung dalam proses pengolahan bahan menjadi produk jadi. Contoh tenaga kerja tak langsung adalah tenaga pengawas, tenaga pemeliharaan mesin, dan tenaga pembersih.
3)      Overhead Pabrik
Biaya-biaya produksi lain, selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Contoh biaya overhead pabrik seperti biaya tenaga kerja tak langsung, bahan tak langsung, biaya perbaikan atau reparasi gedung dan perelatan pabrik, biaya asuransi, pajak bangunan pabrik, biaya listrik, biaya depresiasi, dan sebagainya. Overhead tertentu seperti biaya tenaga kerja atau biaya listrik dicatat pada saat biaya tersebut diabayar, tetapi overhead pabrik lain seperti biaya depresiasi dicatat melalui proses penyesuaian.

2.8        Laporan Keuangan
Menurut Sadeli (2002), Laporan keuangan adalah laporan tertulis yang memberikan informasi kuantitatif tentang posisi keuangan dan perubahan-perubahannya, serta hasil yang dicapai selama periode tertentu. Tujuan umum laporan keuangan, antara lain sebagai berikut :
1)      Menyajikan informasi yang dapat diandalkan tentang kekayaan dan kewajiban.
2)      Menyajikan informasi yang dapat diandalkan tentang perubahan kekayaan bersih perusahaan sebagai hasil dari kegiatan usaha.
3)      Menyajikan informasi yang dapat diandalkan tentang perubahan kekayaan bersih yang bukan berasal dari kegiatan usaha.
4)      Menyajikan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam menaksir kemampuan perusahaan memperoleh laba.
5)      Menyajikan informasi lain yang sesuai atau relevan dengan keperluan para pemakainya.
Laporan-laporan keuangan yang dihasilkan meliputi :
2.8.1  Jurnal
Jurnal adalah pencatatan atas transaksi-transaksi keuangan yang dilaksanakan setiap hari. Jurnal merupakan proses pencatatan pertama dalam siklus akuntansi setelah analisis transaksi. Jurnal merupakan dasar untuk mem-posting transaksi ke buku besar. Bentuk yang umum dari jurnal adalah Jurnal Umum (General Journal) yang mencatat segala jenis transaksi yang terjadi (DEPUTI IV BPKP, 2002).
2.8.2  Buku Besar
Buku besar yang terdiri atas rekening-rekening adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan. Dalam buku besar pengaruh transaksi-transaksi perusahaan diklasifikasikan dan diringkas (Jusup, 2005).
2.8.3  Neraca
Neraca adalah suatu daftar keuangan yang memuat ikhtisar tentang harta, utang, dan modal suatu unit usaha atau perusahaan pada suatu saat tertentu, biasanya pada penutupan hari terakhir dari suatu bulan atau suatu tahun. Neraca merupakan laporan keuangan utama yang memberikan informasi tentang posisi keuangan pada suatu saat, menyajikan dua bagian pokok yaitu : aktiva (assets) dan passive (liabilities and capital) (Sadeli, 2002)..
2.8.4  Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah suatu daftar yang memuat ikhtisar tentang penghasilan, biaya, serta hasil neto suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, misalnya untuk satu bulan atau satu tahun. Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan utama disamping neraca, memberikan informasi tentang perubahan posisi keuangan dari kegiatan operasi perusahaan selama satu periode tertentu yang menyajikan dua unsur pokok, yaitu penghasilan (revenue) dan biaya (expense) (Sadeli, 2002).
2.8.5  Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal yang berfungsi sebagai mata rantai antara laporan neraca tentang perubahan modal suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun. Didalam laporan perubahan modal, selain memberi gambaran mengenai perubahan neto dalam modal juga unsure-unsurnya yang menyebabkan terjadinya perubahan itu sendiri. Dua unsur tersebut yaitu, transaksi operasi dan transaksi modal (Sadeli, 2002).


2.8.6  Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menjelaskan berbagai perubahan dalam kas (dan setara kas, seperti Teasury bills) dengan mencantumkan berbagai aktivitas yang menaikkan kas dan yang menurunkan kas. Arus kas masuk atau keluar setiap aktivitas dipisahkan sesuai dengan salah satu dari tiga jenis kategori umum aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan. Tujuan dari laporan arus kas (statement of cash flow) adalah untuk melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan selama suatu periode waktu, yang dipisahkan ke dalam tiga kategori: aktivitas, operasi, investasi, dan pendanaan (Van Horne dan Wachowicz, 2005).

2.9        Unified  Modelling Lenguage (UML)
Menurut Chonoles dalam Widodo dan Herlawati (2011), UML singakatan dari Unified Modeling language yang berarti bahasa pemodelan standar, mengatakan sebagai bahasa, berari UML memiliki sintaks dan semantik. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang kita buat berhubungan satu dengan lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya. UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk :
1)      Merancang perangkat lunak.
2)      Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.
3)      Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.
4)      Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.
Berikut ini beberapa model-model diagram yang terdapat dalam UML ,yaitu :
2.9.1  Diagram Kelas
Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
2.9.2  Diagram Use-Case
Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagam ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
 
2.9.3  Diagram Interaksi dan Sequence (urutan)
Bersifat dinamis, diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
2.9.4  Diagram Statechart (Statechart Diagram)
Bersifat dinamis, diagram ini memperlihatkan keadaan-keadaan pada system, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas, kolaborasi, dan terutama penting pada permodelan sistem-sistem yang reaktif.
2.9.5  Diagram Aktivitas (Activity Diagram)
Bersifat dinamis, diagram aktifitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
 

2.10    MySQL
Menurut Kadir (2008), MySql (baca : mai-se-kyu-el) merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat Open Source. Open Source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySql), selain tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi, dan bisa diperoleh dengan cara men-download (mengunduh) di Internet secara gratis.
MySql awalnya dibuat oleh perusahaan konsultan bernama TcX yang berlokasi di Swedia. Saat ini pengembangan MySql berada di bawah naungan perusahaan MySql AB. Sebagai software DBMS, MySql memiliki sejumlah fitur seperti yang dijelaskan dibawah ini.
·         Multiplatform
MySql tersedia pada beberapa platform (Windows, Linux, Unix, dan lain-lain).
·         Andal, cepat, dan mudah digunakan
MySql tergolong sebagai database server (server yang melayani permintaan terhadap database) yang andal, dapat menangani database yang besar dengan kecepatan tinggi, mendukung banyak sekali fungsi untuk mengakses database, dan sekaligus mudah untuk digunakan. Berbagai tool pendukung juga tersedia (walaupun dibuat oleh pihak lain). Perlu diketahui, MySql dapat menangani sebuah tabel yang berukuran dalam terabyte (1 terabyte = 1024 gigabyte). Namun, ukuran yang sesungguhnya sangat bergantung pada batasan sistem operasi. Sebagai contoh, pada sistem Solaris 9/10, batasan ukuran file sebesar 16 terabyte.
·               MySql mendukung pengamanan database dengan berbagai criteria pengaksesan. Sebagai gambaran, dimungkinkan untuk mengatur user tertentu agar bisa mengakses data yang bersifat rahasia, sedangkan user lain tidak boleh. MySql juga mendukung konektivitas ke berbagai software. MySql juga mendukung program klien yang berbasis Java untuk berkomunikasi dengan database MySql melalui JDBC (Java Database Connectivity). MySql juga bisa diakses melalui aplikasi berbasis Web, misalnya menggunakan PHP.
BAB 3. METODE KEGIATAN

3.1        Tempat dan Waktu Kegiatan
Proyek pembuatan sistem informasi pengarsipan ini dilaksanakan selama 6 bulan mulai bulan Juli 2011 sampai dengan Januari 2012. Objek penelitian yang diambil adalah di Percetakan DIAN di Jalan Basuki Rahmat Situbondo.

3.2        Alat dan Bahan Kegiatan
Berikut ini rincian alat dan bahan yang digunakan pembuatan sistem pengarsipan
3.2.1  Alat
Alat-alat yang dibutuhkan ada dua jenis, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak yang dijabarkan dibawah ini.
1.      Perangkat Keras
      Perangkat keras yang digunakan adalah satu unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:
a.                            Laptop Acer ASPIRE 4736.
b.      Hard disk 320 GB.
c.       Memori 2 GB.
d.      Flashdisk 2 GB.
2.      Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan sebagai berikut:
a.       Sistem Operasi Windows XP.
b.      Microsoft Word 2007.
c.       Unified Modeling Language (UML) sebagai bahasa pemograman untuk perancangan model sistem yang akan dibuat.
d.      Java Netbeans IDE 6.9.1 sebagai aplikasi dalam membuat desain sistem dan pengkodingan komponen-komponen dalam sistem.
e.       Database menggunakan MySql.


3.2.2  Bahan
Adapun bahan-bahan yang diperoleh dari tempat survei yang digunakan dalam pembuatan Tugas Akhir (TA) Sistem Informasi Akuntansi Percetakan DIAN di Situbondo adalah:
a.       Data transaksi-transaksi yang terjadi selama proses produksi.
b.      Laporan-laporan keuangan Percetakan Dian.

3.3  Metode Kegiatan
Dalam pengembangan dan pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Percetakan DIAN di Situbondo yang akan dilakukan, penulis menggunakan metode air terjun atau yang disebut dengan metode waterfall menurut Boehm dalam Simarmata (2010). Kemunculan metode air terjun (waterfall) adalah untuk membantu mengatasi kerumitan yang terjadi akibat proyek-proyek pengembangan perangkat lunak. Adapun tahapan-tahapan yang ada dalam metode tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut:
Gambar 3.1 Penyajian Sederhana dari model pengembangan air terjun
Seperti yang terlihat pada Gambar 3.1, sebuah model air terjun memacu tim pengembangan untuk merinci apa yang seharusnya perangkat lunak lakukan (mengumpulkan dan menentukan kebutuhan sistem) sebelum sistem tersebut dikembangkan.
Kemudian, model ini memungkinkan pemecahan misi pengembangan yang rumit menjadi beberapa langkah logis (desain dan pengkodingan) dengan beberapa langkah yang pada akhirnya akan menjadi produk akhir yang siap dipakai. Untuk memastikan bahwa sistem bisa dijalankan, setiap langkah akan membutuhkan validasi, memasukkan, dan kriteria yang ada.
Pendekatan ini membuat perangkat lunak yang lebih besar, mudah diatur dan selesai tepat pada waktunya tanpa biaya yang berlebihan. Walaupun berbagai nama telah diberikan di setiap langkah proses, metodologi dasarnya tetap tidak berubah. Oleh karena itu, tahapan-tahapan kebutuhan sistem kadang disebut analisis sistem, analisis, dan pengumpulan kebutuhan data konsumen, atau analisis kebutuhan pengguna. Tahap pengembangan yang juga dapat dibagi menjadi beberapa desain tingkat tinggi dan desain tingkat terperinci. Tahapan implementasi yang biasa disebut code atau debug. Sedangkan pada tahapan pengujian yang juga mencakup uji tingkat komponen, uji tingkat produk, dan uji tingkat sistem.
Pada tahap kebutuhan yang kemudian diikuti dengan tahap perancangan arsitektur. Ketika arsitektur sistem dan perancangan sudah tersedia, masing-masing fungsi perancangan dan pengembangan akan dikerjakan. Di luar konsep air terjun, paralelisme terjadi karena setiap proses dapat berjalan secara bersamaan. Penjelasan dari tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
1)      Kebutuhan Sistem : Mengumpulkan kebutuhan data perusahaan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Tahapan  ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap. Observasi dilakukan dengan melakukan pencatatan dan pengamatan langsung terhadap semua objek yang terlibat dalam pengembangan sistem.
2)      Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak : Pengkhususan (spesifikasi) terhadap kebutuhan-kebutuhan apa saja yang akan digunakan dalam perancangan perangkat lunak.
3)      Desain Perangkat Lunak : Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap. Pada proses ini akan dilakukan pembuatan desain sistem yang akan digunakan yang meliputi desain alur sistem, desain basis data dan desain dari tampilan (interface) yang akan dikerjakan. Desain alur sistem yang akan digunakan adalah Unified Modeling Language (UML). Adapun diagram yang akan dipakai antara lain : Use Case Diagram, Activity Diagram, Statechart Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, Collaboration Diagram . Desain dari basis data yang diaplikasikan harus sesuai dengan desain alur sistem yang telah dibuat dan desain dari tampilan dibuat untuk memudahkan pengguna dalam penggunaan aplikasi sistem yang telah dibuat.
4)      Implementasi Perangkat Lunak : Desain program yang telah dibuat diterjemahkan kedalam kode-kode (pengkodingan) bahasa pemograman yang telah ditentukan.
5)      Uji Mesin Formal Integrasi Perangkat Lunak : Dalam tahap ini programmer melakukan pengujian terhadap program yang telah dibuat, pengujian mencakup uji tingkat komponen, uji tingkat produk, dan uji tingkat sistem.
6)      Operasi dan Perawatan : Pelepasan perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan ke pelanggan dan pemeliharaan perangkat lunak. Namun, tahapan ini tidak dilakukan dalam pelaksanaan pembuatan tugas akhir.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar